EDITORIAL POLSAMAN.
Oleh : Edo Saman (Pimred MP)
Tahapan pilkada Musi Rawas yang akan diselenggarakan 5 Juni 2010 nanti, akan banyak merugikan bagi masyarakat yang menginginkan sebuah perubahan mendasar di daerah ini. Kenapa kami bilang demikian, hingga saat ini disaat KPU Musi Rawas telah memasuki pemutahiran data DPT yang merekrut lebih dari 1200 PPDP yang artinya Pilkada siap untuk diluncurkan.
Disisi Lain permasalahan Panwas yang hingga detik ini belum ada kejelasan akan berakibat fatal jika tak dikaji dengan seksama. Egoisme para pimpinan pusat antara BAnwaslu dan KPU Pusat harus dicairkan. Jika diteruskan kekanak-kanakan ini akan merugikan jutaan masyarakat Indonesia yang akan ikut dalam pesta demokrasi diderah mereka yang jumlahnya lebih dari 200 daerah akan menyelenggarakan Pilkada.
Di Sumatera Selatan setidaknya ada 5 Daerah, Musi Rawas, OI, Oki, OKUS, OKUT dan Oku Induk akan juga mengalami hal sama, Pilkada tanpa pengawasan apakah produknya akan diakui secara hukum. Perhelatan yang memakan puluhan milyar uang rakyat Musi Rawas dengan 16 Miliar anggaran mereka akan sia-sia jika Panwas tak juga terbentuk.
Amat miris memang, kekisruhan antar lemabaga ini harus segera diakhir dengan cara apapun, dan tentunya dengan pikiran yang objektif. Seperti kata Ketua MK, Mahfu MD, Bawaslu dan KPU sedang dalam perseturuan dan sama-sama keras kepala dan egois. Bagaimana nasib dari rombongan Kesbanglinmas Musi Rawas, Devisi Hukum KPU Musi Rawas dan Komisi I DPRD Musi Rawas yang rencananya akan menemui mereka, jika sama-sama keras kepala dan egois.
Sebuah masalah teknis yang mungkin akan mengurangi kualitas Pilkada kita, namun hal tersebut juga diperparah dengan kandidat yang miskin program. Hingga saat ini belum ada kandidat yang secara tegas dan terbuka menjabarkan serta mensosialisasikan secara luas program mereka kepada rakyat Musi Rawas sebagai dendeng atau alasan objektif untuk memilih kandidat.
padahal sudah 5 kandidat yang mengambil formulir di KPU Musi Rawas, dan 1 Kandidat dari Incumbent yang telah mengembalikan formulir mereka. Kita tunggu bagaimana permasalahan ini bergulir, dimana perang urat saraf dan manuver politik telah digulirkan.
Harapan yang muncul dari kalangan masyarakat adalah solusi program populis untuk melanjutkan pembangunan yang ada, hal ini yang perlu ditawarkan dan dinanti oleh masyarakat Musi Rawas. Hingga nantinya bukan memiliki karena ganteng atau cantik, kaya atau miskin, atau sudah menjadi Bupati atau belum, tapi memiliih karena program yang dibuat kandidat diyakini mampu membawa kita keluar dari kubangan permasalahan pengangguran, kemiskinan dan keinginan Bagi Hasil Migas yang jelas.
Mari kita memilih dengan kepala sehat dan alasan tepat, jadikan program dan profil kandidat sebagai satu alasan untuk memiliki, jika tidak tak perlu menyesal 5 tahun kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar